Sabtu, 15 November 2014

TUGAS ISD (pertumbuhan individu)

1. PERTUMBUHAN INDIVIDU
   
 A.  Pengertian Individu
            “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Kata individu untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil. individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai “manusia perseorangan”. Antara individu satu dengan individu lainnya sejenis tapi tak sama, karena memiliki corak sifat dan tabiat yang bermacam- macam. Namun dengan adanya perbedaan itu memberikan keuntungan rohani bagi individu itu sendiri seperti bahasa, agama, adat dan istiadat, dan kebiasaan, paham- paham hukum, dan sebagainya.
            Jadi, Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu  dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek – sosial kebersamaan.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama

2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan

3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.

4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat.
    
B. Pengertian Pertumbuhan
            Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan  menuju kearah yang lebih maju maupun lebih baik dan lebih dewasa   tahap demi tahap. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi, pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman  atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan bathin sendiri.
            Menurut pendapat aliran psikologi Gestalt, Pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Maksudnya adalah pertumbuhan itu adalah proses perubahan secara perlahan- lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian- bagian dari lingkungan yang ada.
            Kemudian ada lagi konsep aliran sosiologi yaitu menganggap bahwa pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yakni proses perubahan dari sifat mula- mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
    
C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
          a)    Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata- mata diitentukan oleh faktor- faktor yang dibawa sejak lahir.
Salah satu contoh kemiripan antara orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki keahlian di bidang seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis. Tetapi hal ini akan menimbulkan keragu- raguan apabila kesamaan tersebut benar- benar disebabkan oleh pembawaan sejak lahir karena adanya hal hal lain yang dapat memberi dorongan kearah kemajuannya. 
         
         b)    Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
       
               Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik.  Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu semata- mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperanan sama sekali.
    Jadi, mereka menyatakan bahwa jika ingin menghasilkan manusia- manusia ideal maka perlu disediakannya kondisi yang dibutuhkan untuk usaha itu.
      Menurut paham ini, di dalam pertumbuhan individu itu baik dasar maupun lingkungan kedua- duanya memegang peranan penting. Namun bakat dan dasar yang dipunyai itu perlu diserasikan dengan lingkungan yang dapat tumbuh dengan baik. Misalnya pada  anak yang normal memiliki dasar untuk berdiri tegak di atas kedua kaki, bila anak tersebut diasuh dalam masyarakat manusia. Namun apabila anak tersebut kebetulan terlantar di sebuah hutan kemudian diasuh serigala maka tentu anak tersebut tidak dapat berdiri tegak.
         
         c)     Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Konsepsi Konvergensi ini ialah konsep interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
        d)    Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
Pertumbuhan penduduk dari sejak lahir sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut :
1. Masa vital yaitu dari usia 0,0 sampai kira-kira 2,0 tahun.
    Menurut Frued tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketidak nikmatan. Seperti contoh pada masa ini anak memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya itu tidak karena mulut sumber kenikmatan, melainkan pada waktu itu mulut merupakan alat utama untuk melakukan eksplorasi dan belajar.                                                                                     

2. Masa estetik dari umur kira-kira 2,0 tahun sampai kira-kira 7,0 tahun
sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi pancaindera. Dalam masa ini pula tampak muncuk gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara 3 tahun sampai umur 5 tahun.
Adapun alasan anak berbuat kenakalan dalam usia tersebut adalah berkat pertumbuhan bahasanya yang merupakan modal utama bagi anak dalam menghadapi dunianya maka samapi-lah anak pada penyadaran ”aku”nya atau tahap menemukan ”akunya yaitu suatu tahap ketika anak menemukan dirinya sebagai subyek.

3. Masa intelektual dari kira-kiia 7,0 tahun sampai kira-kira 13,0 tahun atau 14,0 tahun
    Ada beberapa sifat khas pada anak-anak masa ini antara lain :
a. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
b. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional
c. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri
d. Kalau tidak dapat menyelesaikan ssesuatu soal maka soal itu dianggap tidak penting
e. Senang membandingkan dirinya dengan anak lain
f. Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
g. Amat realistik ingin tahu, ingin belajar
h. Gemar membentuk kelompok sebaya

4. Masa sosial, kira-kira umur 13,0 atau 14,0 tahun sampai kira-kira 20,0 tahun atau  21,0 tahun
    Pada masa ini manusia dewasa seperti keluarga dan masyarakat harus hidup dalam dalam alam kultur dan harus dapat menempatkan dirinya di antara nilai- nilai (kultur).
Pada dasarnya ini masih dirinci ke dalam beberapa masa, yaitu :
a) Masa Pra-Remaja
b) Masa Remaja
c) Masa Usia Mahasiswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar