1.
PERTUMBUHAN INDIVIDU
A. Pengertian Individu
“Individu” berasal dari kata
latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Kata individu untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil. individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak
dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai “manusia
perseorangan”. Antara individu satu dengan individu lainnya sejenis tapi
tak sama, karena memiliki corak sifat dan tabiat yang bermacam- macam. Namun dengan
adanya perbedaan itu memberikan keuntungan rohani bagi individu itu sendiri
seperti bahasa, agama, adat dan istiadat, dan kebiasaan, paham- paham hukum,
dan sebagainya.
Jadi, Individu adalah
seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku
spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu
dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang
mempunyai tiga aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah,
aspek psikis-rohaniah, dan aspek – sosial kebersamaan.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri
sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat.
B. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah suatu proses
perubahan menuju kearah yang lebih maju maupun
lebih baik dan lebih dewasa tahap demi tahap. Menurut para ahli yang
menganut aliran asosiasi, pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Proses
asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap
karena pengaruh baik dari pengalaman
atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan pengalaman dalam
mengenai keadaan bathin sendiri.
Menurut pendapat aliran
psikologi Gestalt, Pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Maksudnya adalah
pertumbuhan itu adalah proses perubahan secara perlahan- lahan pada manusia
dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru
kemudian mengenal bagian- bagian dari lingkungan yang ada.
Kemudian ada lagi
konsep aliran sosiologi yaitu menganggap bahwa pertumbuhan itu adalah proses
sosialisasi yakni proses perubahan dari sifat mula- mula yang asosial atau juga
sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a)
Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini
berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata- mata diitentukan oleh faktor-
faktor yang dibawa sejak lahir.
Salah satu contoh kemiripan antara orang
tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki keahlian di bidang seni
lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis. Tetapi hal ini akan menimbulkan
keragu- raguan apabila kesamaan tersebut benar- benar disebabkan oleh pembawaan
sejak lahir karena adanya hal hal lain yang dapat memberi dorongan kearah
kemajuannya.
b) Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu semata- mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperanan sama sekali.
Jadi, mereka menyatakan bahwa jika ingin
menghasilkan manusia- manusia ideal maka perlu disediakannya kondisi yang
dibutuhkan untuk usaha itu.
Menurut paham ini, di dalam pertumbuhan
individu itu baik dasar maupun lingkungan kedua- duanya memegang peranan
penting. Namun bakat dan dasar yang dipunyai itu perlu diserasikan dengan lingkungan
yang dapat tumbuh dengan baik. Misalnya pada
anak yang normal memiliki dasar untuk berdiri tegak di atas kedua kaki,
bila anak tersebut diasuh dalam masyarakat manusia. Namun apabila anak tersebut
kebetulan terlantar di sebuah hutan kemudian diasuh serigala maka tentu anak
tersebut tidak dapat berdiri tegak.
c)
Pendirian Konvergensi dan
Interaksionisme
Konsepsi Konvergensi ini ialah konsep
interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi
antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
d)
Tahap pertumbuhan individu berdasarkan
psikologi
Pertumbuhan penduduk dari sejak lahir
sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai
berikut :
1. Masa vital yaitu dari usia 0,0 sampai kira-kira 2,0 tahun.
Menurut Frued tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai
masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketidak
nikmatan. Seperti contoh pada masa ini anak
memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya itu tidak karena mulut
sumber kenikmatan, melainkan pada waktu itu mulut merupakan alat utama untuk
melakukan eksplorasi dan belajar.
2. Masa estetik dari umur kira-kira 2,0 tahun sampai
kira-kira 7,0 tahun
sebenarnya
kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama
adalah fungsi pancaindera. Dalam
masa ini pula tampak muncuk gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara 3
tahun sampai umur 5 tahun.
Adapun alasan anak
berbuat kenakalan dalam usia tersebut adalah berkat pertumbuhan bahasanya yang
merupakan modal utama bagi anak dalam menghadapi dunianya maka samapi-lah anak
pada penyadaran ”aku”nya atau tahap menemukan ”akunya yaitu suatu tahap ketika
anak menemukan dirinya sebagai subyek.
3. Masa intelektual
dari kira-kiia 7,0 tahun sampai kira-kira 13,0 tahun atau 14,0 tahun
Ada beberapa sifat khas pada anak-anak masa
ini antara lain :
a. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
b. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional
c. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri
d. Kalau tidak dapat menyelesaikan ssesuatu soal maka soal itu dianggap tidak penting
e. Senang membandingkan dirinya dengan anak lain
f. Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
g. Amat realistik ingin tahu, ingin belajar
h. Gemar membentuk kelompok sebaya
a. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah
b. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional
c. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri
d. Kalau tidak dapat menyelesaikan ssesuatu soal maka soal itu dianggap tidak penting
e. Senang membandingkan dirinya dengan anak lain
f. Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
g. Amat realistik ingin tahu, ingin belajar
h. Gemar membentuk kelompok sebaya
4. Masa sosial, kira-kira umur 13,0 atau 14,0 tahun sampai
kira-kira 20,0 tahun atau 21,0 tahun
Pada masa ini manusia dewasa seperti
keluarga dan masyarakat harus hidup dalam dalam alam kultur dan harus dapat
menempatkan dirinya di antara nilai- nilai (kultur).
Pada dasarnya ini masih dirinci ke
dalam beberapa masa, yaitu :
a) Masa Pra-Remaja
b) Masa Remaja
c) Masa Usia Mahasiswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar